Harapan Yang Tertunda !

Menjadi seorang Ayah pada usia 19 tahun itu bukanlah hal yang mudah, seberapapun kerasnya saya mencoba untuk terus menjadi ayah yang baik, membuat saya tampak bodoh, semua yang saya lakukan hanya demi menyenangkan ke dua orang tua saya, tapi sampai saat inipun saya belum bisa membahagiakan mereka berdua, saya tidak bisa menjai kakak yang baik bagi adik-adik saya, saya tidak bisa menjadi saahabat yang baik dan semuanya saya tidak bisa melakukannya dengan baik, mengapa jalan hidup ini begitu rumit ? semua yang saya punya seakan-alan hilang di telan bumi. Saya tidak tahu apakah Tuhan melihat apa yang terjadi pada saya atau tidak, tapi selama ini, saya merasa Tuhan sudah tidak betah melihat apa yang saya lakukan selama ini, saya tidak inigin berjalan sendiri ya-Tuhan saya ingin berubah, bantulah saya dalam menjalani hidup ini Tuhan. Amin . Itulah doa saya yang selalu saya ucapkan Setiap malam saat saya berada dalam kamar saya. ayang saya pikirkan selama ini, apa gunanya kita hidup didunia ini jika kita tidak bisa melakukan tindakan yang sesuai dengan keinginan Tuhan kita ? saya ingin sekali mengakhiri hidup ini, tapi saya berpikir di satu sisi saya belum bisa menjadi seorang ayah yang baik untuk anak saya, dan belum bisa menjdi anak yang baik bagi kedua orang tua saya. Saya tidak punya apa-apa yang bisa saya banggakan sekarang, karena saya telah jatuh untuk kesekian kalinya, saya merasa hidup saya ini sungguh tak berarti, mengapa ini semua terjadi padaku ya Tuhan ?? saya tak bisa terus meneus seperti ini, saya tidak ingin orang-orang yang menyayangi saya kecewa untuk kesekian kalinya, terutama kedua orang tua saya, dan istri saya tercinta,   cukup sudah air mata yang mereka keluarkan buatku, ubahlah aku menjadi sosok yang baik ya Tuhan dan biarkan aku menjadi pelayanmu Tuhan, seberapa hinanya aku ini dihadapanmu Tuhan sampai engkau nneberi ujuan yang ebgitu berat terhadap hambamu ini ? aku selalu percaya padamu ya-Tuhan tunjukanlah Kuasamu yang kudus itu kepadaku. Trelalu banyak masalah membuat saya tidak bisa mengungkapkan semua isi hati saya kepada siapapun lagi, hanya dengan inilah saya mencoba untuk mengeluarkan semua penat yang ada dalam hatiku ini . saya berharap saat hari esok datang saya mendapat sesuatu yang istimewa yang membuat kehidupan saya jauh lebih baik.

Comments :

0 comments to “Harapan Yang Tertunda !”

Post a Comment

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Artikel Terkait