Merantau

Hidup jauh dari sanak saudara tercinta adalah pilihan saya sendiri, memang semuanya terasa berat saat pertama menajlani ini semua tapi lama-lama akhirnya membauat saya berpikir memang tidak selamanya hidup ini harus terus bersenang-senang pasti ada kalanya dimana kita memulai suatu masalah dalam hidup kita untuk kita pecahkan dan kita dapat menemukan makna sebenarnya dari hal yang kita lakukan tersebut. Sudah hampir 2 tahun di jogja ini saya telah mempunyai banyak sekali masalah dalam hidup, tapi ya, saya berusaha unuk menyelesaikan semuanya, tapi tidak semuanya bisa dengan lancar saya jalani berbagai godaan dan tantangan yang datang membuat saya hampir menyerah, tapi saya selalu bertanya kepada Tuhan apakah ini jalanku ya Tuhan ? dan dia memberikan jawaban kepadaku lewat car-cara yang tidak dapat saya pahami, yah itulah Tuhan Dia selalu bisa membuat anak-anaknya terkagum-kagum dengan hal-hal yang Dia buat . Sekarang saya hampir menyelesaikan studi saya di kota ini tinggal separuh perjalanan lagi dan saya akan kembali berkumpul bersama keluarga besar saya, dan entah apa yang akan saya ceritakan pada mereka saat saya jauh dari mereka, Mungkin saya hanya bisa menceritakan tentang keadaan kota disini, dan bagaimana rasanya hidup jauh dari orang-orang yang kita sayangi dan cintai, tapi selebhnya saya tidak bisa mengatakan karena nasib seseorang itu tidak mungkin sama dengan menceritakan pengalaman kita kepada orang lain belum tentu dia dapat menjalani hal yang sama dengan kita, jadi buat teman-teman yang ingin merantau siapkanlah hati dan tekad kalian yang kuat dahulu, setelah kalian telah yakin sepenuhnya dengan hal itu jalanilah itu dengan baik karena sesuatu tidak baik jika bukan dari niat kita sendiri. Gb

Comments :

0 comments to “Merantau”

Post a Comment

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Artikel Terkait